ngomong-ngomong soal pacaran, ternyata bukan cuma cewek yang di rugikan dalam hubungan tanpa ikatan ini. Tapi cowok juga mesti siap-siap mendapatkan banyak kerugian. Nggak percaya? Ayo kita hitung-hitung dari segi tenaga, waktu, dan uang antara cowok yang masih jomblo dengan yang udah punya boncengan (hhe..hee maksudnya gandengan).
Mari kita cek dan ricek… mulai dari itung-itungan waktu setiap minggu. Berapa menit yang kamu habiskan untuk perjalanan ngapel ke rumah doi? Berapa jam yang dihabiskan untuk ngobrol ngalor ngidul bin ngegombal? Berapa jam yang dipake untuk nonton bareng di bioskop atau ngeceng di cafe? Berapa jam yang dialokasikan untuk kirim sms atau cekakak-cekikik via ponsel? Kalo udah, coba kalikan 4 biar ketahuan jumlahnya dalam sebulan.
Lalu, apa yang kamu dapatkan dari semua kegiatan pacaran itu? Semangat hidup? Produktifitas dalam karya? Prestasi? Atau ladang pahala untuk dibawa di hari penghisaban di akhirat kelak? Gini deh. Kalo perjalanan ngapel ke rumah doi habis 20 menit, untuk ngobrol dan ngegombal 2 jam (120 menit), nonton atau nongkrong di cafe 2 jam (120 menit), total keep in touch with ponsel 2 jam (120 menit), berarti dalam seminggu sekitar 380 menit atau 6 jam kamu pake buat pacaran. Kalo sebulan sekitar 24 jam.
Sehari semalam dalam sebulan, waktu hidup kamu dipake buat ngikutin godaan setan. Ini dari sisi waktu. Belon lagi jumlah duit yang dirogoh serta tenaga dan pikiran yang dikerahkan untuk bermaksiat. Modus! Itu saya gunakan standar minimal, realitanya justru lebih loh. Bahkan, ada yang sampai bersama trus, hanya waktu formal aja yang membedakan misalnya beda jam pelajaran dll. Udah sewajarnya kamu sebagai cowok yang masih jomblo bersyukur. Apapun posisi kamu sebagai jomblo entah itu baru maupun bekas, selalu bersyukur dan memanfaatkan masa jomblomu untuk mengukir kesuksesan dan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Nikmati jomblomu dan tetap enjoy, Men. Dan saya juga yakin kalo kita adu jotos,..(huff nggak boleh). Maksudnya jika kita adu kecepatan meraih cita-cita antara jomblo dan yang pacaran, bagiku jomblo lebih cepat meraih cita-cita dibanding dengan orang yang pacaran. Kenapa? Cukup kita analisis dari segi waktu luang dan biaya hemat yang kita miliki. Belum lagi kalo yang punya pacar ada masalah langsung jadi galau, hingga bisa menghambat segala aktivitas lainnya. Apalagi kalo tahu pacarnya selingkuh, seharian akan nangis bombay di kamar deh, sambil selimutnya digunakan untuk ngelap air mata, air liur, dan ingusnya. Iiih.. jijay!
Sekali lagi, jadilah jomblo yang bersyukur. Tidak perlu melontarkan keluhkesah atas status jomblomu. Kerja sedikit mengeluh, lagi cuci baju mengeluh, lagi rapiin kamar ngeluh. Bergumam dalam hati “coba kalo ada pasangan, pasti ada yang bantu deh” jadi kagak capek-capek kayak gini. Ribet banget dah. Jangan gitu guys!
Tetap jalani aja hidupmu apa adanya, keluh kesah dan ketidak ikhlasan membuat hidupmu terasa berat. Karena sejatinya ketika dijalani dengan ikhlas dan tetap disandarkan pada mengharapkan ridha Allah, insya Allah, yakin dan percaya, hidup yang kamu jalani akan terasa nyaman, tenteram, menyenangkan, tertib, amanl, damai, sentosa dan bersih…haa..haaa..kaya prinsip kelurahan aja. Sebagai cowok jomblo yang selalu beryukur dan ingat kepada Allah, yakin dan percayalah bahwasanya kebaikan yang kita dapatkan adalah tergantung dari prasangka seorang hamba kepada Rabb-nya.
Ketika berprasangka baik kamu akan mendapatkan kebaikan, begitulah sebaliknya. Dalam hal ini terdapat dalam Hadits qudsi riwayat Ahmad dengan sanad Hasan dari Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: Allah berfirman: “Aku Tergantung prasangka hamba-Ku kepada Ku. Apabila ia berprasangka baik kepada-Ku, maka kebaikan baginya, dan bila berprasangka buruk maka keburukan baginya.” Tuh kan, sejatinya yang terbaik adalah berprasangka baik pada Allah. Yakinkan pada diri , bahwa kamu akan mendapatkan pasangan yang terbaik. Jadi jomblo mah kagak masalah atuh.
Toh insya Allah pada hari yang tepat akan menemukan sang pujaan hati yang dikirimi oleh Allah untuk menjadi pasangan kita. Yang penting, selagi jomblo optimalkan waktu hidup kamu untuk meraih predikat mulia sebagai seroang muslim.
Asah deh tuh kemampuan kamu yang bisa menghasilkan karya untuk kebaikan umat. Isi deh waktu dengan mengenal Islam lebih dalam, biar punya benteng saat godaan setan datang menghadang. Asyiikkk kan? Karena kita jomblo mulia! [La Ode Munafar]