Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
Saya itu selalu berkhayal menjelang tidur malam, saya bingung…kenapa saya selalu berkhayal. Truss, apakah berkhayal itu baikk?? Saya harus bagaimana. (Ajwa, Tulunggagung
Wa’alaikumussalam Wr.Wb. Dik Ajwa yang baik,
Menghayal ialah aktivitas membayangkan untuk menjadi, memiliki atau melakukan sesuatu. Muncul disebabkan adanya dorongan hati yang distimulus faktor eksternal. Menghayal bagi sebagian orang adalah suatu hal yang biasa , karena mudah mereka kendalikan di pikiran mereka. Namun tidak bagi sebagian orang lainnya. Ada tipe individu yang suka berkhayal dan berkhayal mungkin sudah menjadi kebiasaan yang
selalu muncul di setiap aktivitasnya. Berkhayal bagi sebagian orang menjadi sebuah kebiasaan yang amat menarik. Mengkhayal bagaikan zat nikotin, barang siapa mencobanya sekali, maka akan terus-
menerus ketagihan. Dilakukan sekali, diulangi dan terus berulang. Apalagi jika merasa ada kenikmatan yang didapatkan dari aktivitas tersebut. Sehari tanpa berkhayal bagaikan pagi tanpa mentari. Sehari tanpa berkhayal
bagaikan bernafas tanpa udara. Begitulah, jika seseorang telah kecanduan berkhayal.
Dik Ajwa yang baik,
Khayalan biasanya terjadi dari harapan yang tidak kesampaian. Keinginan yang tidak mungkin atau sulit menjadi kenyataan. Seseorang tidak bisa menerima sepenuh hati apa yang telah terjadi dan ditetapkan Allah SWT untuk dirinya. Jika seseorang telah kecanduan berkhayal, dimana ia tidak bisa mengendalikan pikirannya sendiri. Apabila sudah tidak bisa membedakan mana realitas dan mana khayalan, maka ini akan
berefek negatif. Kebiasaan mengkhayal akan membuat orang cenderung menjadi pelupa, otak menjadi lemah, dan sulit berkonsentrasi. Maka dari itu hindarilah berkhayal, karena hanya akan melemahkan otak, pikiran jadi lemah, malas berfikir, malas beraktivitas yang berat-berat,dan sangat menyukai sesuatu yang instan-instan. Kebiasaan berkhayal yang berlebihan juga akan mempengaruhi cara seseorang dalam menyikapi masalah. Jika kehidupan nyata tidak sesuai dengan yang diinginkan, kemudian hayalan itu akan bermain, seseorang akan cenderung menikmati kehidupan dalam hayalan yang dibuatnya dan kurang bisa merasakan keadaan yang sedang dihadapi. Akibatnya respon terhadap masalah yang sedang dihadapi pun tidak sesuai.
Dik Ajwa yang baik,
Allah SWT telah mengingatkan hamba- Nya agar tidak berangan-angan kosong alias berkhayal. “Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan- angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka” (QS. An-nisaa’:120). Rasulullah saw pun menyatakan “ Sesuatu
yang paling mengkhawatirkan dan aku khawatir atas kamu adalah dua hal: Panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Dan sesungguhnya panjang angan-angan membuat lupa kepada akhirat, sedang mengikuti hawa nafsu akan menghalangi dari kebenaran”.
Untuk menghilangkan kecanduan berkhayal, pertama sadari dan pahamilah bahwa berkhayal adalah aktivitas yang tidak disukai Allah SWT. Ia adalah hal yang membuang-buang waktu, serta menghabiskan tenaga dengan percuma. Niatkan dengan kuat untuk menghilangkan kebiasaan ini. Kedua, sibukkan dirimu dengan sesuatu yang positif, sebab hal ini akan membantu mengurangi waktu untuk berkhayal. Lakukan treatment untuk menghilangkan kebiasaan berkhayal dengan membuat target dan langkah untuk merealisasikannya.
Jika biasanya setiap hari sebelum tidur berkhayal, maka buatlah target untuk mengurangi frekuensi setiap minggu, misal dari tujuh hari, menjadi lima hari, tiga hari, satu hari, hingga kebiasaan tersebut benar-benar hilang. Langkahnya jika terbersit keinginan berkhayal, segera kendalikan kembali pikiran kita dengan pemahaman yang kita miliki dan sibukkan dengan aktivitas lain, serta jauhkan diri dari hal yang bisa menstimulus datangnya keinginan berkhayal. Ketiga, ini hal yang paling penting dan utama yaitu berdoa kepada Allah SWT agar menghindarkan diri ini dari perbuatan yang tidak bermanfaat. Wallahu ‘Alam[]