Assalamu ‘alaikum Wr.Wb
Mbk, saya punya teman yang nakal. Sering mengolok-olok, menyerobot giliran, menyembunyikan barang orang lain, bahkan memukul jika marah. Padahal ia rajin shalat dan puasa. Gimana ya cara agar ia tidak seperti itu lagi karena saya dan teman-teman sekelas merasa terganggu jika ada dia. (Marlen, Mlng)
Wa’alaikumussalam Wr.Wb.
Dik Marlen yang baik, sungguh menyenangkan jika kita memiliki teman-teman yang selalu bersikap baik pada Kita. Sebaliknya Kita akan merasa sedih, marah dan merasa terganggu dengan perilaku teman yang nakal. Sebagai teman yang baik, saudara sesama muslim tentu Kita tidak akan membiarkan teman Kita memiliki sikap nakal dan dibenci Allah SWT.
Dik Marlen, Islam mengajarkan saat melihat teman Kita nakal dan melakukan dosa, maka sikap Kita adalah menasehatinya agar ia berubah. Cobalah mendekati dan menasehatinya. Ajaklah ia memahami apa akibat dari perbuatannya selama ini. Apakah perbuatannya yang mengganggu orang lain, menyakitinya, ingin menang sendiri menjadikan banyak orang menyukai atau membencinya. Ajak ia memahami, bukankah ia juga tidak mau jika diganggu orang lain. Tunjukkan padanya bahwa sikap yang baik akan menjadikan Allah SWT suka dan banyak orang juga menyukainya. Selain itu Allah SWT akan memberi pahala atas sikap baik, dan memasukkan orang baik ke dalam surga. Sebaliknya sikap buruk dibenci Allah SWT, serta menjadikan seseorang masuk ke neraka.
Dik Marlen yang baik, ingatkan ia bahwa orang yang suka nakal adalah seseorang yang bangkrut. Orang bangkrut adalah seseorang yang tidak memiliki akhlak baik. Ia melakukan ketidakadilan, merampas hak orang lain, dan banyak menyakiti hati orang lain. Rasulullah saw menyampaikan “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu.
Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah diantara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua perbuatan kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang lain yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka” ( HR. Muslim).
Dik Marlen, jika ternyata nasehat Kita tidak bisa merubah sikapnya, maka laporkan kepada guru. Selama di sekolah Bapak dan Ibu guru yang bertanggung jawab menjadikan para siswa berperilaku baik. Dengan Kita melaporkan akan ada upaya Bapak/Ibu guru untuk merubah sikap teman Kita tersebut. Tidak lupa selipkan do’a untuk teman Kita agar ia berubah menjadi anak baik, dan berakhlak mulia. InsyaAllah dengan niat tulus Allah SWT akan mengabulkan do’a Kita. “Do’anya seorang muslim kepada saudaranya yang tidak bersamanya pasti dikabulkan “(Al Hadist). Demikian dik, semoga Allah SWT menjadikan dik Marlen dan teman-teman sekelas sebagai remaja Islam yang berakhlak mulia, selalu mendapatkan keridhaan dan kecintaan Allah SWT. Allahumma amiin….[]